Wednesday, March 3, 2010

Untuk Seorang Sahabat...

February 2010

Tanggal 1 Februari adalah hari Ulang Tahun sabahatku Yani, atau lebih tepatnya Lia. Ok, aku sedikit bercerita tentang Lia. Dia adalah salah satu sahabatku, kami kenal sewaktu masih sama – sama tinggal di Asrama Puteri Bumi Rengganis. Setelah itu, kami selalu bersama bahkan pada saat – saat kami sengsara dan jauh dari hidup cukup. Sampai, tinggal di gubug deritapun kita mau. Ya, sebuah kamar terbuat dari papan kayu di Lt.2 berukuran 3x3 m, di Jl. Gagak 36 menjadi saksi kesengsaraan kita berdua. Tetapi, saat pertama menemukan tempat itu kami merasa sangat bersyukur karena mendapat tempat berteduh yang baru.

Saat itu, aku sudah bekerja sebagai PNS di kantorku sekarang, Pusat Survei Geologi dan dia sebagai tenaga harian administrasi di Pusdai. Gajinya jauh dari cukup, dia dia kelihatan bersemangat sekali. Bahkan, dari hobby-nya yang suka merajut, dia nekad mengerjakan sebuah sajadah yang dirajut manual tangan seharga 60 ribu. Sajadah rajut sepanjang 1 meter dan dia mengerjakannya selama 2 bulan. Subhanallah ! gigih juga tuh anak, dan aku berusaha menyemangatinya terus menerus.

Waktu sore adalah waktu bersantai bagi kami berdua, sambil ngerumpi kesana kemari, terutama masalah kecengan, ini adalah topik yang paling “hot”. Kami berusaha keluar dari keterpurukan sejanak dengan lepas bercerita apa saja. Dan lagu pengiring kami kala itu adalah Amayador dari Mayumi Itsuwa, lagunya mendayu sedih dan walaupun tidak tahu artinya secara detail, secara itu dalam bahasa Jepang, tetap saja, aura lagu tersebut meresap dengan sempurna ke dalam jiwa kami.

Yang paling indah lagi adalah pemandangan Bulan Purnama. Ini adalah moment yang kami tunggu, dan kami bisa menikmatinya sepuas hati dengan mematikan lampu kamar. Cahaya bulan menerobos jendela dan pendar cahayanya memenuhi sebagian ruangan. Langsung kutaruh kasur di bawah jendela dan sambil tiduran, kami menikmati cahaya bulan purnama dan khayalan kami berduapun melantur kemana – mana.

“ Seandainya…” , “ Seandainya….” , dan “ Seandainya…”

Satu tahun kami menjalaninya, dan diapun mendapat pekerjaan yang lebih baik, di sebuah notaris, cukup untuk kesejahteraan dan memang menyita waktu. Waktu luang kami hanya hari Minggu dan pergi ke pengajian Percikan Iman di daerah Gerlong. Kalau aku ingat-ingat lagi, aku merindukan saat saat itu.

Dan saatnya aku tinggal di Jakarta, lia pindah ke Cimahi dan kami hanya seminggu sekali bertemu sebelum akhirnya aku take off ke Perth selama dua tahun untuk melanjutkan study, kami berdua bersedih atas perpisahan ini.

Hubungan kami berlanjut lewat telepon, dan dia secara tidak langsung menjaga adikku di tanah air, kami sudah seperti saudara dan keluarganyapun baik sekali padaku. Aku bersyukur punya teman sebaik dia.

Suatu waktu, ada penerimaan PNS di LIPI, dan dia mencobanya, dengan kegigihan dan doa akhirnya Lia berhasil masuk seleksi pegawai LIPI, status dia menjadi PNS sekarang, yang menjadi kebanggaan orang tuanya. Saat itu, aku yang membuka pengumumannya di Perth, jam 12 malam dan saat itu aku ketiduran karena membaca paper, baru jam 2 pagi aku buka pengumumannya dan jam 4 pagi mengabarkan kelulusannya. Saat itu dia didampingi oleh Ayahnya. Sungguh, sebuah anugerah terindah. Akupun sempat berkaca-kaca dia berbahagia atas kelulusan ini. Walaupun kami terpisah jarak yang begitu jauh, aku merasa dekat dengannya.

Hari – hari berlanjut, dan kamipun sering bertukar cerita tentang berbagai kejadian dalam hidup, karena tarif pulsa telepon di Aussie lebih murah,maka aku yang lebih sering menelponnya. Belakangan, dia sering bercerita tentang seseorang yang menyukainya, aku bilang mungkin inilah salah satu kebahagiaan lagi yang akan dia dapat. Seseorang itu bernama Hari, teman satu prajab di LIPI dan yang menjadi suaminya sekarang.

Aku bersyukur sekali dan ikut berbahagia atas pernikahannya beberapa bulan lalu di tahun 2009. Sekarang, dia tidak sendiri lagi, seseorang yang begitu menyayanginya telah ada disampingnya, semoga akan selamanya begitu hingga hidup ini berakhir.

SELAMAT ULANG TAHUN SAHABATKU…

semoga menjadi istri yang sholehah, berbakti kepada suami dan mendapat hidup yang berkah dunia dan akhirat amiin…

Bandung, Februari 2010

“ untuk seorang sahabat…”

Saturday, April 25, 2009

Sebuah Penantian

Rasanya, rindu ini sudah tak tertahankan lagi. Aku ingin melihatmu sekali saja..
Setelah itu..biar Tuhan yang akan memutuskan, apakah aku akan hidup bersamamu atau tidak.

Rasanya, aku ingin berkata..dirimu tiada tapi ada..
Aneh..aku selalu teringat dirimu dimasa laluku.

Banyak orang bilang, lupakanlah masa lalu itu. Mulutku berkata iya tapi hatiku tidak.
Aku ingin melihatmu sekali ini saja..

Mungkinkah Tuhan mendengarku...
Iya, aku punya Dia..yang bisa membolak balikkan hati dengan mudahnya.
Tuhan..maafkan aku..
Logic tidak bisa berperan lagi dalam hidupku saat ini. Sejujurnya, perasaan rindu ini menghantuiku selalu di setiap detik nafasku.

Tuhan..maafkan aku yang terlalu banyak bermohon kepadaMu.

Engkau tentu mendengar bisikan hatiku disini. Jika tidak, engkau pasti membohongi dirimu sendiri. Kenapa aku begitu yakin?? Ah..entahlah..apakah ini sebuah kenyataan ataukah sesuatu alibi yang membuatku terhibur.

Sungguh, rindu ini begitu menyiksaku. Waktu luang kadang membuat setiap detik terasa mendera. Kapankan semua ini akan berakhir. Tuhan ..tolong aku..

Wednesday, April 15, 2009

Desaku…

Dua periode aku meninggalkanmu
Tidak ada kesan berarti sepeninggalku darimu
Ingin kumenjauh darimu saat itu
Lalu..
Aku pergi jauh tinggalkanmu..
Hingga aku tak mau berucap bahwa aku berasal darimu


Berjelang aku pergi
Semakin kurasa bahwa aku ingin kembali
Memelukmu dalam pagimu dan merenungi dalam malammu
Aku kini kembali dengan segenap memory
Kenangan dimasa aku begitu akrab denganmu

Ku susuri sawah kuning membentang
Ku lihat gunung masih disebelahmu
Engkau tetap seperti dulu
Menyimpan rapi semua kenangan laluku

Aku berusaha menyelami setiap desah nafasmu
Lewat angin yang engkau hembuskan
Lewat malam yang engkau baringkan
Lewat siang yang engkau bentangkan
Lewat kabut yang menyelimuti di pagi hari

Setiap gerak adalah makna
Dan merasa bahwa kau ada
Dan menjelma di dalam hatiku

Ku merasa dekat denganmu
Dan tak ingin kehilanganmu lagi
Dalam ingatanku..

Disinilah aku berada..
Di desaku yang damai

(Desaku, 24th Maret 2009)


Goresan yang berhasil tertuang kala saya berlibur yang terlama dan tinggal bersama orang tua tercinta yang semakin renta setelah dua tahun periode ku meninggalkannya.

Friday, January 2, 2009

Seperti juga dia katakan….

Kalau kita hanya memikirkan diri ini saja, itu akan membuat kita lebih egois dan menderita.

Tapi, berusahalah pikirkan orang lain, apa yang mereka butuhkan dari kita? Itu akan membuat kita lebih empati dan merasa berarti.

Jangan menjadi manusia yang biasa – biasa saja.

Carilah sesuatu yang berbeda dalam melakukan sebuah kebaikan, dan menjadi yang terbaik dengan tetap meminta petunjukNya.

Karena diri kita ada yang memeliharanya

Maka,,,singkirkanlah rasa khawatir itu.

HATI MEMBISIKAN……….

Nikmat yang teramat berharga adalah kesehatan dan kesempatan.

Kesempatan tidak akan terulang kembali persis dengan yang sekarang ini. Karena waktu tidak mungkin kembali.

Maka, gunakanlah waktu sebaik yang kita bisa..

Dengan perahu kesabaran kita melangkah

Meraih mimpi dan harapan indah itu..

Tujuan terakhir adalah raih ridhoMu

Ijinkan aku menjalani semua proses ini

Jadikan sabar dan syukur pengiring

Perjalananku ini……..

Agar kumaknai setiap langkah ini

Mulai hari ini hingga terpejam mataku

Kembali padaMu..

Wahai Sang Pemberi Harapan….

Jadikanlah semua potensi yang ada sebagai bekal untuk menuju tujuan mulia itu…

Seperti juga para filsuf terkenal itu berdoa:

“Ya Allah..jangan jadikan harta kami bersarang di hati ini, tepi tempatkanlah di tangan kami, sehingga kami bisa mengendalikannya dan bukan diperbudak olehnya”.

ABOUT ME AND YOU ALL

Manusia itu rumit..

Sukar dilukiskan dengan kata – kata sekalipun

Kombinasi yang teramat sempurna

Hingga tidak ada lagi yang bisa kugambarkan

Betapa sang pencipta adalah segalanya.

Feb’05.Bdg

SAJAK BULAN PURNAMA


Selamat tidur sayang…

Aku ingat yang lainnya juga..

Tidak bisa tidur…


Aku lihat bulan…

Cerah sekali…

Ingin kutulis pesan pendek yang manis

Menyamakan channel..

Tapi takut…

Di kotamu mungkin tak secerah disini..

Seperti sebelumnya…

Tidak pernah dibalas…

Aku menggigit bibir…

Bodohnya aku..??!!!

Tersenyum..sinis..tipis…dan…

Tidak usah di bahas..

=channel yang tidak pernah nyambung=

hingga sekarang…